Selasa, 23 Juni 2015


RESUME KISAH PEWAYANGAN
“BEGAWAN CIPTO WENING”
            Kisah pewayangan “Begawan Cipto Wening” merupakan tonggak sejarah kisah Barata Yudha dimana kemenangan Pandawa melawan Kurawa adalah salah satu hadiah yang diajukan Arjuna kepada Dewa Bethara guru dan Narada karena keberhasilannya dalam mengalahkan Niwatakawaca.
Berikut sedikit ulasan cerita “Begawan Cipta Wening” :
Dahulu kala ada seorang raja dari golongan. Nama raja itu adalah Prabu Niwatakawaca. Suatu hari dia ingin meminang seorang gadis dari bangsa Bethara di Kendran bernama Bethari Supraba. Namun ditolak oleh Bethara Indra. Prabu Niwatakawaca pun murka dan bermaksud menyerang Kaendran yang terletak di Gunung Indralika.
 Bethara Indra menyadari bahwa kekuatan Prabu Niwatakawaca tidak patut disepelekan. Maka dia bermaksud meminta bantuan kepada Raden Arjuna yang bergelar Begawan Cipto Wening. Namun sayang, ternyata Raden Arjuna sedang melakukantapa Brata di Goa Pamintaraga sehingga mustahil untuk diganggu. Akhirnya sang Prabu menyuruh para bidadari untuk menggodanya. Namun usaha itu sia-sia belaka karena Raden Arjuna hanya bergeming.
Tiba-tiba suasana menjadi gaduh karena kedatangan Prabu Niwatakawaca melalui wujud Mamangmurka. Kedatangannya bermaksud mengganggu pertapa Arjuna. Awalnya Arjuna tetap bertahan, namun akhirnya terpaksa badhar dari semedinya, dikarnakan perilaku Mamangmurka yang sembrono. Melihat itu, Begawan Cipto wening pun mengatakan bahwa perilaku Mamang murka menyerupai babi, dan saat itu pula ia berubah menjadi babi hutan.  Kemudian Begawan Cipto Wening  segera mengambil anak panah dan kemudian dilepaskannya tepat mengenai leher babi hutan, bersamaan dengan itu, ternyata Bethara Indra yang menjelma menjadi Resi Padya dan tengah berada di sana  juga melepaskan anak panahnya ke arah Mamangmurka. Lepasnya anak panah pada leher si babi hutan tersebut,  menyebabkan mereka berebut kebenaran atas anak panah yang mengenai babi hutan, maka akhirnya terjadi perang.
Namun,pada dasarnya Bethara Indra sangat senang karena berhasil memperdaya Tapa Arjuna. Akhirnya, kehendak Bethara Indra pun bisa mengalahkan Prabu Niwatakawaca berkat bantuan Raden Arjuna atau Begawan Cipto Wening. Sebagai hadiah, Raden Arjuna diangkat sebagai raja di Kaindran dengan gelar. Prabu Kariti. Selain itu, ia pun di bolehkan mengajukan tiga permintaan. Kemudian Raden Arjuna meminta tiga hal yakni:
1.      .Pendawa menang dalam Perang Baratayudha
2.      Pendawa UTUH LIMA, tidak ada yang gugur dalam perang itu.
3.      Kerajaan astina pura kembali ke tangan Pendawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar